Senin, 13 Juni 2016

Ada Apa dengan Kebun Binatang?

Ada Apa dengan Kebun Binatang?



Gimana sih menurut kalian tentang kebun binatang? Menarik? Atau membosankan?
Mungkin hanya aku yang gak suka ke kebun binatang. Kenapa? Karna aku tak tahan harus melihat mereka (read: hewan) tersiksa tanpa pernah mencicipi alam mereka yang asli.

Aku masih ingat dengan jelas. Ketika seekor gajah melihat ke arahku. Aku merasakan ada getaran ngilu yang seolah gajah tersebut mencoba untuk memberitahuku. Wajahnya sangat tak seperti sedang bahagia. Bahkan telah merasakan kesedihan yang amat lama ia pendam.

Tak hanya gajah. Ketika aku sedang duduk-duduk disudut kebun. Seekor kakaktua yang selalu melihat ke arahku.  Aku mencari tujuan dari pandangannya. Kulihat kiri kanan dan belakangku. Adakah seseorang yang kakaktua itu lihat. Namun sepertinya ia mencoba untuk mendapat perhatianku.

Akhirnya aku mendekatinya. Dan ketika kuajak bicara (entahlah aku suka sekali mengajak hewan bicara) ia malah mendekatkan tubuhnya dan sedikit menunduk. Seperti ingin dielus. Aku pun mengelus bulunya yang putih bersih nan halus itu.

Aku memperhatikannya.

Meski, aku yakin. Tak semua kebun binatang memperlakukan dengan kasar. Namun, kebun binatang yang "membiarkan" hewannya tak mendapatkan kebahagiaan amatlah tidak baik. Hewan juga seperti kita, mereka merasakan sakit, bahagia, marah, sedih, dan lain-lain. Tak hanya memperhatikan makanan dan kesehatannya. Pengelola kebun binatang seharusnya memperhatikan psikologis hewan juga.


Throwback


THROWBACK



Kepingan memori yang pernah hilang
Kini telah menjalar memenuhi seisi ruang
Ruang hati dan ruang pikiran

Entah apa yang membuat kembali semua ingatan
Cuplikan adegan terdahulu
Telah menusuk ulu hatiku

Menciptakan kembali rasa itu
Dan kini telah membelenggu

Atas dasar apa kau mempermainkanku?
Mengapa kau menduakanku?
Apa yang telah membuatmu berubah?

Dengan senyum manis dan tawa renyahmu kau melewatiku
Melewatiku sembari menggandeng tangan sahabat karibku
Tanpa permintaan maaf
Tanpa sapaan
Kau
Dengan dingin melewatiku begitu saja

Ya
Kau telah mendua dengan sahabatku
Apa kau tak tau?
Sekeras hati aku berusaha untuk tak pernah menyalahkanmu dan menyalahkannya
Sekuat tenaga aku tertawa dan tersenyum agar aku tak terlihat menyedihkan
Setegar jiwa aku mencoba bangkit dan melupakanmu
Dan masih menganggap dia sebagai sahabatku

Apa kau tak tau betapa menderitanya aku?
Ah, kau memang tak pernah tau
Takkan pernah tau
Dan tak mau tau

5 tahun yang lalu
Meski itu sudah sangat lama
Namun, keretakan hatiku
Meski telah kusatukan
Tapi takkan pernah kembali ke wujudnya

Selalu teringat sampai kapan pun
Maaf
Rasa sakit ini tak pernah hilang dengan sempurna
Karna kau telah menyakitiku dengan sempurna

Sabtu, 11 Juni 2016

I Miss You ❤

"I miss you. No, let me correct that, I miss the old you. I miss the old you that cared about me and the old you that would treat me so well" |🐤 : @PassionPosts

Hei. Seseorang nun jauh disana. Tahukah aku merindumu? Menunggu satu per satu kata darimu.

Aku rindu senyummu yang dulu pernah menggenggam hatiku. Aku rindu wajahmu yang selalu sukses membuatku tersipu.

Kau yang pernah memberi warna. Menyelaraskan rasa. Menyeimbangkan suka dan duka. Menciptakan harmoni antara aku dan cinta.

Aku yang telah terikat olehmu. Dan kamu yang telah memilihku. Dulu, kamu adalah rangkaian bunga mekar dihatiku. Beragam rasamu menyatu dalam relungku.

Ya. Itu dulu. Dulu ketika aku masih memilikimu. Dulu ketika kamu masih menganggapku kekasihmu.

Kamis, 09 Juni 2016

Bahagia? What's mean?

Kadang aku bingung
Apasih bahagia? Seperti apa bisa dikatakan bahagia? Apakah bahagia itu tertawa hingga terbahak-bahak? Atau bahagia itu adalah menangis terharu?
Harus pada level berapakah kita bisa disebut bahagia? Apakah dengan memamerkan kekayaan kita? Memamerkan kekerenan kita? Memamerkan kebersamaan kita dengan sahabat-sahabat kita? Atau dengan kekasih kita?
Harus berapa kali aku reset otakku mengenai bahagia?
Apakah kemenangan itu salah satu sebab bahagia? Atau penghargaan yg diberikan?
Sebenarnya, bahagia itu yg mana?
Banyak orang berkata : "Dengan melihat orang lain senang, aku sudah bahagia"
Benarkah itu? Apakah itu murni kebahagiaan? Atau kebahagiaan yg hanya dipura-purakan?
Realitanya mereka semua pura-pura. Semua orang bisa berkata "aku bahagia!" Tapi tak tahu apakah hatinya benar-benar bahagia atau tidak. Mereka sering memaksakan kehendak mereka untuk "merasa" bahagia. Tanpa sadar mereka telah membuat lembah penyesalan mereka menjadi lebih dalam.
Bahagia itu seperti apa? Apakah bisa diukur? Benarkah mereka bahagia?
Banyak sekali topeng yang mereka gunakan. Andaikan saja ada yang menjual. Pasti sudah laku habis dibeli oleh mereka yang katanya "bahagia".
Bahagia. Tinggal bagaimana cara kamu menyikapinya. Dengan cara sederhana kita dapat merasakan kebahagiaan hakiki.

Be yourself