Selasa, 10 April 2018

Kalut

Klimaks.
Ketika semua berjatuhan tepat di kepalamu.
Dan kamu tak dapat melakukan apapun kecuali menyerah.
Padahal hidupmu harus berlanjut.
Namun, semua yang bersinggungan denganmu seolah mengajakmu untuk menyerah saja.

Kau merasa butuh sandaran.
Namun, kau tak tau sandaran mana yang tepat.
Kau sudah merepotkan orang banyak.
Karena keegoisanmu.

Sekarang,
Kau baru merasakan.
Ingin sekali mengulang hal yang telah lalu.
Memperbaikinya.
Dan mulai hidup dengan damai.
Dengan menerima apapun yang kau punya.
Ingin rasanya pergi
Menelisik ruang waktu
Mengembalikan apa yang telah lalu

Sungguh
Aku ingin sekali menangis
Namun, Allah tak mau membiarkanku menjadi anak cengeng
Betapa
Hati ini tersayat-sayat
Setiap hari
Setiap waktu
Setiap saat
Bahkan ketika aku sedang bahagia
Seketika
Perasaanku berubah

Aku seperti abu
Aku ada, kecil
Namun tak dapat benar-benar hilang

Aku hidup dalam bayang-bayang
Yang mengejarku
Entahlah





Tolong, bantu aku
Ya Allah

Minggu, 07 Januari 2018

Cantiknya Air Terjun Kinanti dari Grobogan

Cantiknya Air Terjun Kinanti dari Grobogan



Salah satu tempat yang sebenarnya sangat cantik, jika dikelola dengan baik. Saat pertama kali menyusuri jalan untuk mencapai air terjun kinanti, saya sangat kesulitan karena tidak ada arah panah untuk menuju tempat tersebut. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk bertanya dengan penduduk setempat.

Air Terjun Kinanti terletak di dusun Sarip, desa Karangasem, Wirosari, Grobogan. Dari Purwodadi membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai daerah tersebut. Karena pada saat saya ke sana sedang musim penghujan, jadi airnya berwarna kecoklatan.

Udara sejuk serta penduduk yang ramah sebenarnya sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata. Ketika kemarin saya ke sana bersama teman saya, saya berhenti di mushola setempat untuk buang air kecil, tetapi tidak ada kamar mandi/ kamar kecil. Seorang ibu tiba-tiba datang dan menawarkan kamar mandinya untuk kami pakai.Tanpa perlu imbalan sepeserpun. Setelah itu saya diajak berbincang-bincang.

Sesampainya di sana, saya menitipkan motor di rumah warga setempat. Setelah itu saya berjalan menyusuri sawah yang membentang dengan sangat indah. Sungguh, saya sangat mengagumi pemandangan di sana. 






Sesampainya di air terjun kinanti, saya sangat kaget karena ketinggian dari air terjun tersebut. Kira-kira 12 meter lebih tingginya dan mempunyai kedalaman 4 meter. Namun sangat disayangkan karena Air Terjun Kinanti belum terekspos sama sekali. Padahal potensi wisatanya sangat besar. Karena anak sungai dari Air Terjun Kinanti juga panjang.

Rimbunnya pohon-pohon yang mengelilingi membuat air terjun tersebut tidak terlihat dari kejauhan. Adanya sampah yang berserakan pun membuat warna dari air menjadi kurang jernih. Jalan setapak licin membuat siapapun yang ingin ke sana harus berhati-hati.

Saya yakin, jika dikelola dengan baik pasti menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi.


Sebenarnya banyak sekali grojogan (air terjun) yang terdapat di daerah Wirosari. Mungkin jika pemerintah dan warga mau berkoordinasi tempat tersebut akan menjadi potensi wisata yang menguntungkan untuk perekonomian warga setempat. Terima kasih! :)


Jumat, 15 Desember 2017

Review Buku Sirkus Pohon karya Andrea Hirata

Review Buku Sirkus Pohon karya Andrea Hirata 
 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai review buku terbaru dari Andrea Hirata, yaitu Sirkus Pohon. Nah, review kali ini sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah jurusan yang diampu oleh Ibu Santi.

Nama            : Laila Devy Eli Munandar
NIM              : 2101417070
Rombel         : 002/ Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Produktif (Menulis)

Judul           : Sirkus Pohon
Penulis        : Andrea Hirata
Penyunting : Imam Risdiyanto
Penerbit      : Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka)
Tebal Buku : xiv + 410 hlm ; 20,5 cm
Cetakan      : Pertama, Agustus 2017
ISBN          : 978-602-291-409-9

Dilansir dari CNN Indonesia, dijelaskan bahwa buku ini adalah satu-satunya novel Andrea Hirata yang ditulis paling lama. Ia membutuhkan waktu 4 tahun hanya untuk riset. Sedangkan proses menulisnya membutuhkan waktu 2 tahun.
Buku ini adalah buku karya Andrea Hirata yang kesepuluh. Nah, kali ini saya akan mereview buku Sirkus Pohon per babak. Saya akan menggunakan Teori Struktural Robert Stanton untuk mereviewnya. Sekedar informasi, Teori Struktural Robert Stanton adalah teori yang mengedepankan elemen pembangun karya sastra, yaitu fakta cerita, sarana cerita dan tema.



Fakta Cerita :
Alur percampuran yang digunakan oleh Andrea Hirata sangatlah menggelitik pembaca. Membuat pembaca penasaran, apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Andrea Hirata. Pada bab pertama hingga bab kelima, ia menceritakan keresahan-keresahan yang dialami oleh tokoh 'aku' atau Sobri. Kebencian, kesedihan, keputus-asaan serta penyesalannya.

Pada bab selanjutnya, Andrea Hirata tiba-tiba menceritakan tokoh lain yaitu Tegar dan Tara anak kelas 5 SD. Tentang pertemuan mereka. Dari bab 6 hingga bab 11, Andrea Hirata menceritakan kisah tokoh 'aku' dan tokoh Tegar dengan Tara secara bergantian.

Lalu pada bab 12 hingga bab 15 dijelaskan tentang pekerjaan baru tokoh 'aku' yaitu badut. Dari awal ia wawancara hingga ia mulai bekerja. Kemudian pada bab selanjutnya Andrea baru menceritakan latar belakang dari ketiga tokoh tersebut.

Sebenarnya banyak tokoh yang diceritakan pada novel tersebut. Seperti si begundal Taripol, si Tamak Gastori, si Misterius Abdul Rapi yang masing-masing memiliki perbedaan masalah dan latar belakang.

Masing-masing memiliki andil dalam kehidupan Sobri. Seperti si Taripol yang membuatnya di usir dari rumah oleh adiknya. Gastori yang membuat Sirkus Badut impiannya gulung tikar. Dan Abdul Rapi yang memprovokasi Gastori.

Dari awal latar tempat yang digunakan Andrea untuk menceritakan kisah tersebut adalah di sebuah perkampungan Tanjung Lantai di Belitung. Seperti di Polsek Belantik, rumah panggung tua Melayu, Sungai Maharani, dan masih banyak lagi.

Sarana Cerita :
Judul yang digunakan pada setiap bab sudah mencerminkan isi pokok dari apa yang dimaksud oleh Andrea. contoh pada bab 3 "SMA Atau Sederajat" menjelaskan bahwa mencari pekerjaan itu sangatlah susah. Kebanyakan perusahaan atau tempat kerja mencari pegawai minimal lulusan SMA atau Sederajat.

Penggunaan bahasa pada novel Sirkus ini tidaklah terlalu banyak majas. Jadi mudah dipahami oleh orang yang awam sastra. Meskipun begitu, pengemasan bahasa yang dilakukan Andrea sangatlah apik dan imajinatif. Seakan Andrea memperlihatkan derajatnya dalam dunia sastra. Andrea juga tetap konsisten menggunakan bahasa yang masih kental dengan bahasa Melayu, yaitu bahasa yang menjadi bahasa daerah kampung Belitung. Ketika kita membaca novelnya, seolah kita bertolak ke kampung yang ia ceritakan.

Tema :
Sesuai dengan judul novelnya. Menurut saya, ide/gagasannya adalah sirkus dan pohon. Dimana setiap sirkus ada berbagai macam pertunjukan. Maka ada berbagai macam pula perilaku manusia. Pohon disini adalah sebagai tempat naungan orang-orang. Tempat meneduh, tempat merenung, tempat untuk dapat melihat lebih luas jika memanjat dari atas.

Andrea Hirata mengajak kita untuk terus berusaha apapun yang terjadi nantinya. Juga kita tidak boleh berlama-lama dengan kesedihan seperti pada bab 2 "40 Hari Kesedihan". Ia juga ingin membuka mata pembaca bahwa kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang selamanya mewah, mahal dan berkelas. Kebahagiaan itu dapat kita rasakan hanya dengan sesuatu yang mudah.

"Aku sendiri lebih dari rela tak dapat duit 30 juta rupiah. Bagiku duit itu tiada berarti demi menyelamatkan sirkus keliling di Tanah Air tercinta ini." - Sirkus Pohon halaman 378.

Selain diatas, Andrea juga menceritakan kisah perjuangan cinta 2 pasang muda mudi. Yaitu Sobri dengan Dinda dan Tegar dengan Tara. Masing-masing memiliki permasalahan yang berbeda. Sobri dengan Dinda yang terhalang magis yang mendera Dinda hingga ia diam saja tak mau bicara sepatah kata pun. Tegar dan Tara yang saling tidak mengenal, namun saling mencari. Meskipun mereka gagal saling menemukan. Namun pada akhirnya perjuangan mereka tak ada yang sia-sia. Mereka dipersatukan.

Salah satu kalimat favorit saya, "Tuhan menciptakan tangan seperti tangan adanya, kaki seperti kaki adanya, untuk memudahkan manusia bekerja." - Sirkus Pohon halaman 37.

Andrea pun menjelaskan permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di perkampungan. Seperti situasi ekonomi, sosial dan politik di kampung Tanjung Lantai.

salah satu contoh keadaan ekonomi yang dijelaskan adalah :
"Melihat rumah reyot kami, datanglah petugas dari kantor desa mau menempelkan stiker bertulisan penuh pesona "Rumah Tangga Miskin-Binaan Desa" di dinding papan muka beranda." - Sirkus Pohon halaman 36-37.

Secara tidak sengaja, Andrea nampaknya juga menyindir tentang status sosial, yaitu pekerjaan. Masih banyak orang yang memuja pekerjaan tetap. Yaitu sebagai karyawan atau pun PNS. Hal itu dijelaskan pada bab 13 "Lebih Tetap daripada Matahari Terbit".

Mengenai situasi politik, Indonesia memiliki permasalahan yang sama dari ujung utara hingga ujung selatan. Kebanyakan permasalahannya adalah suap, setiap orang yang memiliki kekayaan lebih ialah pemenangnya. Seperti yang dilakukan oleh Gastori. Ia melakukan segala cara demi memenangkan pemilihan kepala desa Tanjung.

Demikian review yang saya tulis. Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan.
Nah menurut saya, buku Sirkus Pohon karya Andrea Hirata ini sangat bagus. Bisa menjadi referensi penambahan kosa kata bagi yang sedang mempelajari bahasa. Banyak pelajaran yang dapat kita petik dengan membaca buku tersebut. Saya sangat menyukainya karena karya Andrea Hirata ini seperti menjelaskan bahwa "ini adalah Indonesia".

Untuk mengapresiasi penulis, belilah bukunya. Jangan hanya meminjam ya! :)



Salam,

Rabu, 15 November 2017

Gerakan Literasi Kampus

Gerakan Literasi Kampus


Nama : Laila Devy Eli Munandar
Tugas : Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Produktif
Rombel : 002
NIM : 2101417070
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengampu : Santi Pratiwi Tri Utami, S.Pd., M.Pd.

Gerakan literasi atau biasa disebut gerakan membaca dan menulis merupakan salah satu hal yang bagus demi membangun peradaban bangsa. Tentu,  salah satu tujuannya adalah agar lahirnya masyarakat ataupun generasi gemar membaca dan suka menulis. Generasi yang mencintai buku atau karya tulis yang lainnya.

Sudah saatnya bangsa Indonesia, kita bangun melalui budaya membaca. Peradaban bangsa ini, harus bermula dari budaya literasi. Agar masyarakatnya menjadi kaya akan wawasan dan pengetahuan serta semakin bijak dalam bertindak atau menghadapi berbagai masalah hidup.
Selain dari mahasiswa, dosen pun harus ikut andil dalam hal ini. Dosen harus mampu meyakinkan kepada mahasiswanya, bahwa literasi itu penting demi peradaban dan kemajuan bangsa ini. Dosen harus memberi contoh dan dapat dijadikan contoh. Dosen harus "mampu" membaca dan menelurkan karya tulis yang bernama buku. Jika saja seluruh dosen yang ada di Indonesia ini bisa menghasilkan minimal satu buku selama ia mengajar, maka itu bisa menjadi motivasi bagi mahasiswanya untuk menghasilkan buku juga.

Bilak gerakan literasi dari kampus ke kampung ini belum bisa kita laksanakan sekarang juga, paling tidak bisa kita renungkan dan diskusikan secara bersama-sama oleh para dosen dan rekan-rekan mahasiswa, khususnya yang ada di Indonesia. Sehingga, nantinya gerakan tersebut dapat kita laksanakan dengan baik.

Berdasarkan jurnal Penyiapan Pendidik Abad 21 Melalui Budaya Literasi, siswa sekolah dasar mulai dibudayakan membaca, namun calon guru sekolah dasar belum sepenuhnya dibudayakan untuk membaca. Hasil temuan selama mengajar 7 tahun pada mahasiswa PGSD (Univesitas PGRI Semarang). Temuan yang pertama yaitu hasil tes UAS dan UTS yang merupakan jawaban mahasiswa adalah jawaban hasil mendengarkan penjelasan saat perkuliahan bukan berdasarkan membaca. Yang kedua, hasil pengamatan saat perkuliahan ketika berdiskus. Ditemukan dialog diskusi antara penyaji dan audien, penyaji saat menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan membaca. Audien menanggapi penyaji dengan menanyakan materi tampak belum dipahami dengan pertanyaan yang belum mendasar pada hasil budaya membaca. Sebagai contoh pertanyaan yang muncul oleh audien "tolong jelaskan materi tentang bagian ...". Materi yang telah disampaikan diminta untuk diulangi menjelaskan. Hal ini tampak belum  adanya proses berpikir dan mengaitkan antara menyimak dan kemampuan membandinkan dengan hasil pengalaman yang dibacakan. Temuan ketiga, kebanyakan mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan dan keluar ruangan terasa lepas dari hal yang diperbincangkan saat perkuliahan. Hal ini terbukti bila tidak ad atugas kelanjutan pembahasan mata kuliah tersebut, mahasiswa tidak membaca referensi yang diwajibkan dan mahasiswa tidak mempunyai catatan materi pokok perkuliahan.

Maka dari itu, menurut kami Gerakan Literasi Kampus sangat dibutuhkan. Karena mahasiswa adalah motor penggerak rakyat yang tidak diragukan lagi. Sudah banyak gerakan yang dilakukan. Akan tetapi, masih sedikit yang sadar pentingnya budaya membaca.

Beberapa contoh gerakan literasi yang telah dilakukan yaitu :
1. Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Konferensi Bahasa dan Sastra dengan pakar dari tiga negara, yaitu Indonesia, India, dan Vietnam. Para pakar dari Indonesia antara lain, Prof Dr Fathur Rokhman (pakar sosiolinguistik), Prof Dr Subyantoro (pakar psikolinguistik), Prof Dr Rustono (pakar pragmatik), dan Prof Agus Nuryatin (pakar sastra).
Selain itu hadir pu;a Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemdikbud RI Dr. Dewi Utama Fauziah, M.Pd dan Prof Dr Endry Bouriswati M.Pd, guru besar Pendidikan Bahasa di Universitas Negeri Jakarta.
Pakar dari India adalah Gautam Kumar Jha, asisten profesor pada Jawaharlal Nehru University, India. Sejak lama ia menekuni kajian tentang China dan Asia Tenggara pada School of Language Literature and Culture Studies.
Adapun pakar dari Vietnam adalah Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di Vietnam National University Dr. Nguyen Thanh Tuan.

2. Seminar Gol A Gong (Inspirasi Menulis dalam Apresiasi Seni dan Literasi) yang digelar oleh Universitas Bojonegoro (Unigoro) pada Minggu, 16 Juli 2017.

3. Seminar Matematika XI, seminar bertemakan "Inovasi Matematika dan Pembelajarannya dalam Mendukung Gerakan Literasi" ini menghadirkan Ketua Program Studi Doktor Pendiidkan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Prof Dr Zulkardi MI Kom MSc. Beliau membahas tentang peranan Pendidikan Matetmatika Realistik Indonesia (PMRI) dalam mendukung gerakan literasi sekolah dan pendidikan karakter.

4. "Reading Marathon" yang dilakukan oleh Uniku (Universitas Kuningan) untuk menciptakan budaya gemar membaca dan menginisiasi Gerakan Literasi Kampus (GLK) pada hari Selasa, 12 September 2017.



Sumber :
1. https://ww.kompasiana.com/gunawanbp/literasi-dari-kampus-ke-kampung_59550f5b1594b478eb2
2. http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas/article/view/1774/1426
3. http://unnes.ac.id/berita/bahas-literasi-unnes-datangkan-pakar-dari-tiga-negara/
4. https://www.jawapos.com/radarbojonegoro/read/2017/07/17/1686/literasi-harus-menjadi-nafas-kampus
5. http://unnes.ac.id/berita/dukung-gerakan-literasi-unnes-gelar-seminar-matematika-xi
6. https://uniku.ac.id/detail-berita1122-Reading-Marathon-dalam-Ospek-UNIKU-Pelopori-Gerakan-Literasi-Kampus.htm



Terimakasih.

Senin, 13 Juni 2016

Ada Apa dengan Kebun Binatang?

Ada Apa dengan Kebun Binatang?



Gimana sih menurut kalian tentang kebun binatang? Menarik? Atau membosankan?
Mungkin hanya aku yang gak suka ke kebun binatang. Kenapa? Karna aku tak tahan harus melihat mereka (read: hewan) tersiksa tanpa pernah mencicipi alam mereka yang asli.

Aku masih ingat dengan jelas. Ketika seekor gajah melihat ke arahku. Aku merasakan ada getaran ngilu yang seolah gajah tersebut mencoba untuk memberitahuku. Wajahnya sangat tak seperti sedang bahagia. Bahkan telah merasakan kesedihan yang amat lama ia pendam.

Tak hanya gajah. Ketika aku sedang duduk-duduk disudut kebun. Seekor kakaktua yang selalu melihat ke arahku.  Aku mencari tujuan dari pandangannya. Kulihat kiri kanan dan belakangku. Adakah seseorang yang kakaktua itu lihat. Namun sepertinya ia mencoba untuk mendapat perhatianku.

Akhirnya aku mendekatinya. Dan ketika kuajak bicara (entahlah aku suka sekali mengajak hewan bicara) ia malah mendekatkan tubuhnya dan sedikit menunduk. Seperti ingin dielus. Aku pun mengelus bulunya yang putih bersih nan halus itu.

Aku memperhatikannya.

Meski, aku yakin. Tak semua kebun binatang memperlakukan dengan kasar. Namun, kebun binatang yang "membiarkan" hewannya tak mendapatkan kebahagiaan amatlah tidak baik. Hewan juga seperti kita, mereka merasakan sakit, bahagia, marah, sedih, dan lain-lain. Tak hanya memperhatikan makanan dan kesehatannya. Pengelola kebun binatang seharusnya memperhatikan psikologis hewan juga.


Throwback


THROWBACK



Kepingan memori yang pernah hilang
Kini telah menjalar memenuhi seisi ruang
Ruang hati dan ruang pikiran

Entah apa yang membuat kembali semua ingatan
Cuplikan adegan terdahulu
Telah menusuk ulu hatiku

Menciptakan kembali rasa itu
Dan kini telah membelenggu

Atas dasar apa kau mempermainkanku?
Mengapa kau menduakanku?
Apa yang telah membuatmu berubah?

Dengan senyum manis dan tawa renyahmu kau melewatiku
Melewatiku sembari menggandeng tangan sahabat karibku
Tanpa permintaan maaf
Tanpa sapaan
Kau
Dengan dingin melewatiku begitu saja

Ya
Kau telah mendua dengan sahabatku
Apa kau tak tau?
Sekeras hati aku berusaha untuk tak pernah menyalahkanmu dan menyalahkannya
Sekuat tenaga aku tertawa dan tersenyum agar aku tak terlihat menyedihkan
Setegar jiwa aku mencoba bangkit dan melupakanmu
Dan masih menganggap dia sebagai sahabatku

Apa kau tak tau betapa menderitanya aku?
Ah, kau memang tak pernah tau
Takkan pernah tau
Dan tak mau tau

5 tahun yang lalu
Meski itu sudah sangat lama
Namun, keretakan hatiku
Meski telah kusatukan
Tapi takkan pernah kembali ke wujudnya

Selalu teringat sampai kapan pun
Maaf
Rasa sakit ini tak pernah hilang dengan sempurna
Karna kau telah menyakitiku dengan sempurna

Sabtu, 11 Juni 2016

I Miss You ❤

"I miss you. No, let me correct that, I miss the old you. I miss the old you that cared about me and the old you that would treat me so well" |🐤 : @PassionPosts

Hei. Seseorang nun jauh disana. Tahukah aku merindumu? Menunggu satu per satu kata darimu.

Aku rindu senyummu yang dulu pernah menggenggam hatiku. Aku rindu wajahmu yang selalu sukses membuatku tersipu.

Kau yang pernah memberi warna. Menyelaraskan rasa. Menyeimbangkan suka dan duka. Menciptakan harmoni antara aku dan cinta.

Aku yang telah terikat olehmu. Dan kamu yang telah memilihku. Dulu, kamu adalah rangkaian bunga mekar dihatiku. Beragam rasamu menyatu dalam relungku.

Ya. Itu dulu. Dulu ketika aku masih memilikimu. Dulu ketika kamu masih menganggapku kekasihmu.