Gerakan Literasi Kampus
Nama : Laila Devy Eli Munandar
Tugas : Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Produktif
Rombel : 002
NIM : 2101417070
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengampu : Santi Pratiwi Tri Utami, S.Pd., M.Pd.
Gerakan literasi atau biasa disebut gerakan membaca dan menulis merupakan salah satu hal yang bagus demi membangun peradaban bangsa. Tentu, salah satu tujuannya adalah agar lahirnya masyarakat ataupun generasi gemar membaca dan suka menulis. Generasi yang mencintai buku atau karya tulis yang lainnya.
Sudah saatnya bangsa Indonesia, kita bangun melalui budaya membaca. Peradaban bangsa ini, harus bermula dari budaya literasi. Agar masyarakatnya menjadi kaya akan wawasan dan pengetahuan serta semakin bijak dalam bertindak atau menghadapi berbagai masalah hidup.
Selain dari mahasiswa, dosen pun harus ikut andil dalam hal ini. Dosen harus mampu meyakinkan kepada mahasiswanya, bahwa literasi itu penting demi peradaban dan kemajuan bangsa ini. Dosen harus memberi contoh dan dapat dijadikan contoh. Dosen harus "mampu" membaca dan menelurkan karya tulis yang bernama buku. Jika saja seluruh dosen yang ada di Indonesia ini bisa menghasilkan minimal satu buku selama ia mengajar, maka itu bisa menjadi motivasi bagi mahasiswanya untuk menghasilkan buku juga.
Bilak gerakan literasi dari kampus ke kampung ini belum bisa kita laksanakan sekarang juga, paling tidak bisa kita renungkan dan diskusikan secara bersama-sama oleh para dosen dan rekan-rekan mahasiswa, khususnya yang ada di Indonesia. Sehingga, nantinya gerakan tersebut dapat kita laksanakan dengan baik.
Berdasarkan jurnal Penyiapan Pendidik Abad 21 Melalui Budaya Literasi, siswa sekolah dasar mulai dibudayakan membaca, namun calon guru sekolah dasar belum sepenuhnya dibudayakan untuk membaca. Hasil temuan selama mengajar 7 tahun pada mahasiswa PGSD (Univesitas PGRI Semarang). Temuan yang pertama yaitu hasil tes UAS dan UTS yang merupakan jawaban mahasiswa adalah jawaban hasil mendengarkan penjelasan saat perkuliahan bukan berdasarkan membaca. Yang kedua, hasil pengamatan saat perkuliahan ketika berdiskus. Ditemukan dialog diskusi antara penyaji dan audien, penyaji saat menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan membaca. Audien menanggapi penyaji dengan menanyakan materi tampak belum dipahami dengan pertanyaan yang belum mendasar pada hasil budaya membaca. Sebagai contoh pertanyaan yang muncul oleh audien "tolong jelaskan materi tentang bagian ...". Materi yang telah disampaikan diminta untuk diulangi menjelaskan. Hal ini tampak belum adanya proses berpikir dan mengaitkan antara menyimak dan kemampuan membandinkan dengan hasil pengalaman yang dibacakan. Temuan ketiga, kebanyakan mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan dan keluar ruangan terasa lepas dari hal yang diperbincangkan saat perkuliahan. Hal ini terbukti bila tidak ad atugas kelanjutan pembahasan mata kuliah tersebut, mahasiswa tidak membaca referensi yang diwajibkan dan mahasiswa tidak mempunyai catatan materi pokok perkuliahan.
Maka dari itu, menurut kami Gerakan Literasi Kampus sangat dibutuhkan. Karena mahasiswa adalah motor penggerak rakyat yang tidak diragukan lagi. Sudah banyak gerakan yang dilakukan. Akan tetapi, masih sedikit yang sadar pentingnya budaya membaca.
Beberapa contoh gerakan literasi yang telah dilakukan yaitu :
1. Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Konferensi Bahasa dan Sastra dengan pakar dari tiga negara, yaitu Indonesia, India, dan Vietnam. Para pakar dari Indonesia antara lain, Prof Dr Fathur Rokhman (pakar sosiolinguistik), Prof Dr Subyantoro (pakar psikolinguistik), Prof Dr Rustono (pakar pragmatik), dan Prof Agus Nuryatin (pakar sastra).
Selain itu hadir pu;a Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemdikbud RI Dr. Dewi Utama Fauziah, M.Pd dan Prof Dr Endry Bouriswati M.Pd, guru besar Pendidikan Bahasa di Universitas Negeri Jakarta.
Pakar dari India adalah Gautam Kumar Jha, asisten profesor pada Jawaharlal Nehru University, India. Sejak lama ia menekuni kajian tentang China dan Asia Tenggara pada School of Language Literature and Culture Studies.
Adapun pakar dari Vietnam adalah Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di Vietnam National University Dr. Nguyen Thanh Tuan.
2. Seminar Gol A Gong (Inspirasi Menulis dalam Apresiasi Seni dan Literasi) yang digelar oleh Universitas Bojonegoro (Unigoro) pada Minggu, 16 Juli 2017.
3. Seminar Matematika XI, seminar bertemakan "Inovasi Matematika dan Pembelajarannya dalam Mendukung Gerakan Literasi" ini menghadirkan Ketua Program Studi Doktor Pendiidkan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Prof Dr Zulkardi MI Kom MSc. Beliau membahas tentang peranan Pendidikan Matetmatika Realistik Indonesia (PMRI) dalam mendukung gerakan literasi sekolah dan pendidikan karakter.
4. "Reading Marathon" yang dilakukan oleh Uniku (Universitas Kuningan) untuk menciptakan budaya gemar membaca dan menginisiasi Gerakan Literasi Kampus (GLK) pada hari Selasa, 12 September 2017.
Sumber :
1. https://ww.kompasiana.com/gunawanbp/literasi-dari-kampus-ke-kampung_59550f5b1594b478eb2
2. http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas/article/view/1774/1426
3. http://unnes.ac.id/berita/bahas-literasi-unnes-datangkan-pakar-dari-tiga-negara/
4. https://www.jawapos.com/radarbojonegoro/read/2017/07/17/1686/literasi-harus-menjadi-nafas-kampus
5. http://unnes.ac.id/berita/dukung-gerakan-literasi-unnes-gelar-seminar-matematika-xi
6. https://uniku.ac.id/detail-berita1122-Reading-Marathon-dalam-Ospek-UNIKU-Pelopori-Gerakan-Literasi-Kampus.htm
Terimakasih.