Minggu, 22 Juni 2014

Budaya Indonesia Luntur!!!

Orang jaman sekarang tidak pernah menhiraukan yang namanya "Budaya". Mereka hanya berfikir bagaimana esok akan berkembang. Mereka tidak berfikir gimana rusaknya generasi muda setelah mereka. Yang mereka tau hanyalah hidup senang tanpa ada masalah yang mengganggunya.

Orang jaman sekarang itu jarang sekali mau bersusah payah mendapatkan sesuatu. Mereka lebih menyukai hal yang instan. Contoh saja, untuk makanan pun mereka lebih senang pesan-antar karena tidak perlu membuang tenaga banyak. Tinggal telepon nomor yang tertera lalu sebentar saja sudah datang.

Sebenarnya mereka tau betapa susahnya perjuangan orang jaman dahulu untuk merebut Indonesia untuk menjadi Negara yang merdeka. Tetapi mereka seolah berpura-pura tolol dan tidak tahu-menahu tentang hal itu. Mereka membiarkan saran dan amanat orang terdahulu untuk selalu dan terus menjaga nama Indonesia di atas segala-galanya. Mereka hanya mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tanpa mempertahankan budaya asli Indonesia.

Contoh saja nih, di sekolahku tepatnya dikelasku. Untuk mengantri pun tak bisa, lebih spesifiknya sih tidak mau. Alasan yang mereka lontarkan banyak banget. Mulai dari yang logis sampai yang tidak bisa di logika. Inilah itulah, sudah menunggu lama lah apalah. Taulah, sungguh menyesakkan dada saja kelakuan mereka.

Dasar!! Inikah generasi muda penerus bangsa yang katanya "Cinta Tanah Air" ?? katanya "rela berkorban demi apapun untuk kemajuan dan keutuhan Tanah Air serta bangsa Indonesia" Mana buktinya? Omong kosong!

Disuruh menjaga budaya-budayanya saja tidak bisa, Disuruh mendalami budayanya sendiri aja ogah-ogahan. Beginikah sikap anak bangsa sekarang? Kecilnya dimanja, besarnya ngelunjak! Sama sekali tidak bisa menghargai perjuangan orang tua jaman dahulu yang pontang-panting, hidup dalam kesengsaraan dan banyak dari mereka yang mati kelaparan.

Ngakunya prihatin sama keadaan bangsanya, tapi berbuat sedikit demi kebaikan bersama saja tidak mau. Tidak mau kalo rugi! Apa jadinya bangsaku ini nanti? Bayangkan saja 10 tahun kedepan, 20 tahun kedepan, bahkan 100 tahun kedepan. Mungkin sudah tidak ada orang Indonesia yang memakai pakaian adat Indonesia, sudah punah penari-penari tradisional Indonesia. Mungkin mereka malu dengan budaya nenek moyang mereka sendiri.

Mereka yang lebih menyukai mode barat, yang menampakkan sesuatu yang seharusnya tidak ditampakkan. Sopan santun, adat, aliran musik, dan lain-lain yang tidak perlu malah ditiru habis-habisan dan tanpa ada penyaringan terlebih dahulu. Mereka telah buta oleh hal-hal yang mewah. Mereka telah buta dengan barang-barang yang menurut mereka itu keren.

Dimana rasa saling hormat? tolong menolong? Saling menghargai dan keramahan orang Indonesia itu? Sekadar menyapa temannya saja tidak mau. Sekadar diam dan menghargai orang tua saja merasa "tidak perlu" malah diolok-olok dengan percaya dirinya. Memanggil orang tua dengan sebutan "bro" . Itu budya mana? Budayanya siapa? Indonesia apa bukan?

Aku rindu masa-masa kesederhanaan bangsaku ini. Yang tidak pernah mengeluh akan kekurangannya. Yang tidak pernah protes meski tak sesuai dengan keinginannya. Yang selalu membantu sesama yang membutuhkan. Kekeluargaan yang begitu kental, kasih sayang yang selalu tercurah meskipun perbedaan menyelimutinya.

Sadarkah bangsaku ini? Pengaruh budaya asing yang sangat kuat telah mengikis budaya asli kita ! Tidakkah kita rindu dengan budaya kita sendiri? Budaya yang telah membesarkan nama Indonesia sebagai Negara dengan ragam budaya uniknya. Budaya yang telah lama ada di Indonesia , tersebar di 33 provinsi, 17508 pulau. Tidakkah kita menyadarinya? Betapa Indonesia adalah Negara yang sangat kaya. Tapi segini sajakah kekuatan Indonesia untuk menjaganya? Hingga direbut Negara lain tetapi masih saja diam? Santai? Sebenarnya apa yang ada dipikiran bangsaku ini?

Bayangkan saja, dengan tetangga terdekatnya pun tak saling kenal, tak tahu menahu orangnya mana, siapa namanya bahkan mungkin lupa kalau memiliki tetangga. Seperti inikah sikap bangsaku? Individualis!

Percuma kita mengadakan akulturasi kebudayaan agar Indonesia tidak tertinggal, tapi nyatanya malah asimilasi yang menjuarainya. Budaya kita dilunturkan! Dihapuskan dan dibuang! Apanya yang tertinggal? Ah iya, budayanya yang tertinggal. Budaya kita yang tertinggal! Dibawa pergi oleh angin dan tak kembali lagi.

Budaya kita digerus tanpa kita sadari. Kita dirusak budaya asing yang berbeda dengan budaya kita. Yang lebih bebas dengan budaya kita. Benar adanya, lebig susah berperan dengan kebudayaan jaman sekarang daripada berperang dengan para penjajah. Jika kita melawan penjajah sudah jelas mana yang perlu diserang. Tapi, jika kita berperang melawan kebudayaan jaman sekarang, mana yang perlu diserang?
Remaja sekarang ini yang sangat mudah terpengaruh budaya asing. Lupa akan budayanya sendiri. Dimana anak kecil yang suka main mobil-mobilan dari pelepah pisang? Dimana anak-anak yang gemar bermain dakon, bola bekel, perang-perangan dan lainnya? Dimana? Mereka yang saling berbagi. Mau mengalah. Mau menerima kekalahan. Dan peduli dengan kawannya.

Yang sekarang aku lihat hanyalah anak-anak yang egois, manja, sok-sokan. Senangnya hanya main tablet, game online, ke warnet. Tidak ada kreativitasnya sama sekali.
Lalu, dimana hilangnya permainan tradisional yang seru nan menyenangkan itu? Dimuseumkan kah? Menurutku tidak, mereka hanya menyimpan memori kemarin dalam ingatannya tanpa memberi tahu kepada penerus bangsa betapa menyenangkan dan beragamnya permainan tradisional Indonesia itu.


Aku berharap semoga mereka menyadari bahwa,
"INDONESIA ITU LEBIH INDAH TANPA CAMPUR TANGAN BANGSA LAIN YANG MENGUSIKNYA"

Thanks for Indonesia